Kamis, 21 Desember 2017

Perhatikan Hak Anak

Serek....serek...serek

Koran didepanku perlahan kubuka setelah menemukan beberapa berita yang menarik untuk dibaca.

Lelaki berusia tiga puluh tahun entah dari mana asalnya tiba-tiba menghampiriku, "Maaf dek, itu koran baru yah?" Tanyanya dengan santun.

Aku yang sedang duduk harus mendongak melihat siapa gerangan yang bertanya, kemudian memberi jawaban, "Ooh maaf bukan pak, ini tanggal dua belas desember" jawabku seadannya.

"Ooh saya kira koran baru" lelaki itu tersenyum, lalu melangkah ke rak-rak yang berisi reverensi buku islami.

Aku melanjutkan mengamati koran Harian-Fajar di depanku. Mataku tertuju pada sebuah berita 'seorang suami dijebloskan ke penjara lantaran tega menggantung anak kandungnya."

Begitulah kurang lebih kutipan judul dari koran yang aku baca siang tadi. Sebuah berita yang menyayat hati. Sampai setega itu seorang ayah mencoba membunuh anak kandungnya sendiri.

Aku melanjutkan membaca penjelasan di halaman sebelas, lantaran dibakar api curiga terhadap sang istri yang sering berkomunikasi dengan lelaki lain sehingga sang suamipun sering memarahi sang istri dan melampiaskan kemarahan terhadap anaknya, pagi itu suaminya mengunci pintu dsri dalam kamar kemudian terdengar tangisan anaknya dari dalam kamar, sang istripun mengintip dari luar dan melihat sang anak sedang meronta kesakitan saat ayahnya mencoba menggantungnya pada seutas tali. Untungnya si ibu cepat mengetahui kejadian tersebut. Namun sampai sejauh ini belum didalami lagi penyebab pasti sang suami tega menganiaya anaknya yang baru berusia satu setengah tahun itu.

Naudzubillah, sungguh miris apa yang terjadi pada ummat ini, sungguh dunia ini penuh dengan fitnah.

Cemburu memang adalah sesuatu yang wajar dan sudah menjadi hal yang biasa bagi keluarga, bahkan akan mempererat kasih sayang di antara keluarga kecil yang baru dibangun jika pasangan suami istri pandai mengelola hatinya.

Oleh karenannya pernikahan memang harus dibangun atas dasar cinta kepada sang maha pemberi cinta itu sendiri. Hingga persiapannya bukan main-main karena rumah tangga yang dibangun akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah kelak di yaumil akhir.

Persiapan seperti apa yang mesti diperhatikan. Pertama hak suami istri dan juga kewajiban suami terhadap istri begitu pula sebaliknya.

Dalam sebuah acara temu muslimah yang di adalakan oleh Majelis Qalbu beberapa hari lalu, dijelaskan oleh pemateri bahwa tugas seorang istri sangat berperan penting bagi terciptanya keluarga yang harmonis dan bahagia.

Oleh karena itu suami mesti memperhatikan hak anak pertama memilikikan istri yang shalihah agar kelak anaknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...