Kamis, 16 April 2020

Bukan Cinta Biasa

DAY 2
"Ramadhan Bersama Pelita Revowriter"

Bukan Cinta Biasa

Oleh: Eka Shalihah

Assalamualaikum sahabat dumay, malam ini aku harus menyelesaikan hal yang sudah aku mulai

Meski agak telat. Di sini sudah pukul 00.45
Oke tidak menyapa eh maksudnya tak mengapa .

Demi terciptanya Pelita yang menerangi seantero dumay dengan hal-hal yang positif dalam menyambut milad revo dan menyemarakkan challenge dari cikgu Kholda Najiyah sekaligus tentu saja special banget menyambut bulan peuh kemuliaan yakni bulan suci Ramadhan.

Tulisan kali ini dan dua puluh delapan hari kedepan aku lebih memilih untuk menulis santai. seperti yang aku tulis di day one, aku akan menulis apa yang mau aku tulis meski sebenarya aturannya seorang pengemban dakwah itu harusnya menuliskan apa yang harusnya ditulis

 Tapi apa mau dikata
 Malam ini aku cuma mau cerita tentang cinta.

Wahh Cinta....
Tulisannya pasti baper lagi?
Dasar bucin!

Eits, jangan langsung sinis begitu doong

Kenapa cinta?
Karena berbicara cinta, siapa tahu aja ada banyak yang like (Ah mulai deh)

Jadi sebenarnya cinta itu kan katanya unik dan tak bisa digambarkan dengan kata-kata, tapi malam ini aku ingin membuat satu quotes untuk cinta yang satu ini

"Cinta itu unik dan kadang tak masuk nalar bagi yang punya cinta biasa. Tapi bagi penikmat cinta hakiki, berkorban nyawa baginya adalah perkara yang ringan"

Waah

Luar biasa bukan. 

Cinta itu sebenarnya biasa
sangat biasa dan fitrah bila orang mencintai siapa saja yang berbuat baik padanya.

Ada orang yang memberikan uang sratus ribu kepadamu, niscaya kamu menyukainya. Ada yang memberikanmu pakaian kesukaan kepadamu, pasti kamu menyukainya.

Namun bukankah yang meliputi manusia dengan karunia dan nikmat berupa nikmat lahir dan batin adalah Allah?

Jadi tidak heran jika manusia mencintai Allah, karena Ia telah berbuat baik kepadanya.

Tapi cinta yang aku herankan adalah ketika Allah mencintai seorang hamba.

Yang Ia sendiri mampu membuat siapa saja tunduk padanya. Tapi sekali lagi ia begitu rahman

Kisah ini adalah kisah cinya yang digambarkan Abdullah bin Amr Al-Anshari salah seorang mujahid, ketika dia turun pada perang Uhud. 

Dia menoleh ke arah langit, namun sebelumnya ia telah mengkafani dirinya terlebih dahulu. Lalu dia memakai wewangian dan memecahkan sarung pedangnya dengan lututnya. Lalu dia berkata, "Ya Allah ambillah darahku pada hari ini, sehingga Engkau ridha kepadaku. 
Ya Allah sesungguhnya aku sangat ingin berjumpa dengan-Mu, maka janganlah Engkau tolak perjumpanku dengan-Mu pada hari ini."

Lalu dia memasuki medan perang. Allah sudah mengetahui bahwa dia jujur dengan tekadnya  dan Allah sudah mengetahui bahwa dia ikhlas. Akhirnya dia pun memperoleh mati syahid dalam pertempuran tersebut . 

Rasulullah berkata kepada anaknya, "Wahai jabir, tahukah engkau bagaimana Allah memperlakukan ayahmu?

Jabir menjawab, "Demi Allah, saya tidak tahu, wahai Rasulullah," Maka Rasulullah bersabda,
"Demi dzat yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, sungguh Allah telah mengajaknya berbicara tanpa ada penerjemah." "Allah berfirman "Wahai hambaku berharaplah kamu."

Maka Abdullah Bin Amr berkata, "Wahai Rabku saya berharap agar Engkau mengembalikanku ke dunia, lalu saya terbunuh lagi kedua kalinya."

Allah berfirman," Sesungguhnya aku telah membuat ketentuan kepada diriku bahwa mereka (orang-orang ang sudah meninggal dunia) tidak akan dikembalika kepada dunia, maka berharplah yang lain"

dia berkata, "Saya mengharapkan supaya Engkau ridhan terhadaku, karena aku telah ridha terhadap ketentuanmu."

Bukankah ini adalah cinta?
Bahkan ini adalah cinta yang paling agung.

Cinta. Ya demikianlah cinta
Ia akan menembus batas-batas kewajaran
Bahkan akan meminta apa yang paling manusia cintai. Bahkan dirinya sendiri

Ramadhan bersama Revo Pelita sebentar lagi
Jika cinta akan meminta pengorbanan dan perjuangan
Perjuangan dan pengorbanan seperti apa yang telah kita rancang dan siapkan untuk menyambut bulan termulia ini?

Bukankah Abdullah bin Amr telah siap dengan kain kafan yang telah ia pakai sendiri, lalu maju ke medan perang?

Cinta macam apa yang mereka miliki?
Dan cinta macam apa yang kita miliki?
Yaa jelas.... Ini yang akan menentukan surga dan kedudukan kita pula di hadapan Allah Swt

Bukankah dicintai oleh yang Maha Segalanya adalah cinta yang diharap?
Bukankah cinta itu adalah cinta yang tak biasa? 
Semoga kita semua menjadi orang yang dicintai Allah Swt dan mendapatkan kecintaanNya

Aamiin

#milad8revowriter
#RamadhanBersamaRevowriter
#Pelita11Revowriter
#Bukancintabiasa
#Day2

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...