kami ber-empat sepanjang perjalanan berbincang dari hal pribadi sampai urusan kebijakan pemerintah tidak luput dari pembicaraan kami.
mobil Honda Brio berukuran mini yang hanya memiliki daya tampung empat membawa kami melaju dengan satai dan nyaman, hanya sesekali hawa panas dari luar kaca mobil terasa sangat menyengat
kak hasna duduk di sebelah kanan depan mengendarai mobil dengan santai dan pelan, kak sri tepat di samping kiri kak hasna lilis duduk tepat di belakang kak sri dan saya duduk di sebelah kanan lilis
perjalanan yang sedikit mengundang sakit kepala jadi tidak terasa karena kami asik berbagi cerita, pengalaman, ilmu satu sama lain
tak terasa kami suda sampai di rumah kak sri.
"sudah sampai yah kak"
"iya"
"yuk turun"
kak sri dan lilis bebincang sedikit lalu membuka pintu mobil.
"wah indah sekali" saya mengungkap kekaguman alam sekitar rumah kak sri
sawah terbentang luas di depan rumah, jika mengarahkan pandangan di samping kanan rumah disana terdapat sekitar tiga pohon kelapa berjejeran begitu juga di bagian belakang rumah juga ada tiga batang pohon kelapa dan di samping kiri rumah ada rumah tetangga sekitat 5 meter dari rumah kak sri
tak ada kegaduhan suara motor tidak ada suara bising seperti di kota , tiupan angin yang sejuk menyapa kami dengan belaian lembutnya daun kelapa melambai lambai tertiup angin
"subhanallah"
kali ini bukan pertama kali saya melihat pemandagan yang begitu menawan kalb namun beberapa kali melihat keindahan alam tak membuat saya berhenti menggagumi lukisan tuhan yang keindahannya tiada dua
saya masih menikmati pemandangan di depan sana memperhatikan burung-burung yang entah apa nama spesiesnya itu
mereka sibuk mondar-mandir di tengah sawah, pohon-pohon kelapa juga banyak berjejeran di kejauhan keindahan warna langit yang semakinn tidak jelas karena tertutup awan membuat pemandagan itu menarik mata saya memperhatikan tingkah mereka lebih lama
ke tiga teman saya ternyata sibuk mengambil kelapa dengan bantuan bambu panjang yang di ujungnya suda di pasang pengait untuk kelapa..
tung, tung, tung... beberapa kali suara kelapa berjatuhan, agak mudah mengambil kelapa di pinggir rumah kak sri karena ukuran kelapa tersebut tidak terlalu tinggi
saya sesekali menoleh ke mereka yang ketawa sambil menatap satu sama lain, saya akhirnya menuju ke arah mereka membantu memungut hasil jolokan mereka dan sejurus kemudian kami membawa kelapa itu di teras rumah, membuka dan menikmatinya
terasa nikmat, apalagi setelah melakukan perjalanan di sore hari yang lumayan panas.
sambil menikmati air kelapa kami berbincang-bincang beberapa hal.
"pernah dengar cerita orang yang paling jahat tidak" kata kak hasna membuka cerita
"owh, sudah pernah" ungkao kak sri dengan nada santai
"hm belum kak" lilis dengan cepatnya berusaha agar cerita tetap berlanjut.
"kalau saya pernah kak, kaka yang cerita di mesjid depan kampus 2 tahun lalu dan itu suda agak lama kak, di ulang aj lagi kak " saya mulai maksa dengan senyum menggoda kak hasna agar melnjutkan ceritanya
"ya udah"
"Nah ceritanya ada tiga orang pria ingin saing bertarung dan mereka semua ingin membuktikan siapa yang paling jahat di antara mereka"
"maka orang pertama tadi membawa seorang perempuan lalu menendangnya, menonjok, memukuli sampai ia tak berdaya lalu pria itu berkata, saya adalah orang paling jahat,lihatlah perempuan ini sudah tidak berdaya olehku"
" orang ke dua langsung menyeret perempuan tadi, memperkosanya, mencekik lalu kemudian di bunuhnya, lihatlah perlakuanku, sayalah orang yang paling jahat melebihi perbuatanmu"
lantas orang ketiga tadi yang berkata "sayalah orang yang paling jahat diantara kalian berdua" tegasnya
"kenapa bukankah kamu tidak melakukan apa-apa" tanya salah seorang dari mereka dengan wajah keheranan
"sayalah orang paling jahat di dunia ini, memang saya tidak membunuh, menyiksa dan memperkosa seperti kejahatan kalian tapi saya tidak melakukan apa-apa di saat saudara perempuan saya di injak, dianiaya, di tendang, dicekik, di perkosa dan di bunuh, saya adalah orang paling jahat karena membiarkan dan mendiamkan kalian melakan peruatan keji itu" kata pria yang ketiga
kedua lelaki tersebut terdiam.
kak hasna kemudian melanjutkan dengan bertanya "menurut kalian siapa yang lebih jahat apakah orang pertama, ke dua, atau ke tiga,?"
"ketiga kak. itu yang di bunuh dan dianiaya didepannya sendiri adalah saudaranya dan orang ke tiga tidak melakukan apa*" saya memcoba memberi analisah
"betul dan apa yang bisa kita petik dati cerita ini, bahwa orang-orang yang diam padahal ia tahu bahwa ini kebenaran yang harus di sampaikan maka sama dengan orang yang ke tiga tadi,
kemudian orang-orang yang berdiam diri padahal ia melihat kemungkaran di depan matanya padahal ia tahu itu adalah kemungkaran maka posisinya sama halnya orang yang ke tiga tadi." lanjut kak hasna.
Adzan magrib telah berkumandang dari arah barat rumah kak sri, setelah menikmati beberapa buah kelapa sambil berbagi kisah dan cerita menarik kak sri dan lilis meminta diri dan bergegas masuk ke dalam rumah untuk shalat
sementara saya dan kak hasna menunggu di teras sambil melanjutkan obrolan-obrolan santai kebetulan kami berdua sedang tidak shalat, biasalah wanita kalau bulannya datang
"maka orang pertama tadi membawa seorang perempuan lalu menendangnya, menonjok, memukuli sampai ia tak berdaya lalu pria itu berkata, saya adalah orang paling jahat,lihatlah perempuan ini sudah tidak berdaya olehku"
" orang ke dua langsung menyeret perempuan tadi, memperkosanya, mencekik lalu kemudian di bunuhnya, lihatlah perlakuanku, sayalah orang yang paling jahat melebihi perbuatanmu"
lantas orang ketiga tadi yang berkata "sayalah orang yang paling jahat diantara kalian berdua" tegasnya
"kenapa bukankah kamu tidak melakukan apa-apa" tanya salah seorang dari mereka dengan wajah keheranan
"sayalah orang paling jahat di dunia ini, memang saya tidak membunuh, menyiksa dan memperkosa seperti kejahatan kalian tapi saya tidak melakukan apa-apa di saat saudara perempuan saya di injak, dianiaya, di tendang, dicekik, di perkosa dan di bunuh, saya adalah orang paling jahat karena membiarkan dan mendiamkan kalian melakan peruatan keji itu" kata pria yang ketiga
kedua lelaki tersebut terdiam.
kak hasna kemudian melanjutkan dengan bertanya "menurut kalian siapa yang lebih jahat apakah orang pertama, ke dua, atau ke tiga,?"
"ketiga kak. itu yang di bunuh dan dianiaya didepannya sendiri adalah saudaranya dan orang ke tiga tidak melakukan apa*" saya memcoba memberi analisah
"betul dan apa yang bisa kita petik dati cerita ini, bahwa orang-orang yang diam padahal ia tahu bahwa ini kebenaran yang harus di sampaikan maka sama dengan orang yang ke tiga tadi,
kemudian orang-orang yang berdiam diri padahal ia melihat kemungkaran di depan matanya padahal ia tahu itu adalah kemungkaran maka posisinya sama halnya orang yang ke tiga tadi." lanjut kak hasna.
Adzan magrib telah berkumandang dari arah barat rumah kak sri, setelah menikmati beberapa buah kelapa sambil berbagi kisah dan cerita menarik kak sri dan lilis meminta diri dan bergegas masuk ke dalam rumah untuk shalat
sementara saya dan kak hasna menunggu di teras sambil melanjutkan obrolan-obrolan santai kebetulan kami berdua sedang tidak shalat, biasalah wanita kalau bulannya datang
Menarik..
BalasHapusAda ilmu dalam ceriteranya..
trima kasih mas Aydi sdh mampir.
HapusHihi agak sadis, tapi faham maksudnya.
BalasHapusiya mba Ratih, ceritanya ngeri...
Hapusmakasih mba udah mampir
makanya jangan diam ya :D
BalasHapusInsyaAllahu ustadz...
Hapuslagi belajar smoga bisa udeu ila sabili robbika bil hikmah...
wa dakwah bil kalam...
doakan ustadz smoga menjadi pribadi yg hikmah ustadz...
Ya mndiamkan kejahatan, membuat kita sama seperti mereka
BalasHapusdoakan smoga kita semua bisa terhindar dri perbuatan n dosa karna diam yh mba Sri...
Hapussmoga saya bisa ber amak makruf wa nahi mungkar...
Keren, Eka..tulisan singkat penuh makna..
BalasHapusJazakillah khair, uni suda mau mampir...
Hapus