Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar.
Padahal kita banyak temui anak-anak yang masih usia dini sudah bisa menghafal Qur'an, bukan hanya sebagian tapi keseluruhan isi Al Qur'an. MaasyaAllah
Tapi itu kita temui pada keluarga yang memang orang tuanya adalah orang tua hebat dan memiliki pemahaman yang baik.
Lalu kita di kampung?
Jangan berkecil hati.
Al-Qur'an itu Allah telah dimudahkan untuk dihafal. Tapi hanya yang hatinya bersih dan suci.
Anak-anak kita masih suci dan bersih maka ia akan muda menerima dan menghafal Quran. Al Qur'an terbukti mampu difahami dan dipelajari orang berbagai kalangan.
Namun dengan catatan kita harus senantiasa menjaga kesucian dan kebersihan otak anak-anak kita. Jangan mengotori mereka dengan perkataan kasar, cacian, ejekan bahkan pukulan fisik. Karena secara tidak langsung kita telah membunuh syaraf-syaraf otak mereka dan juga kita telah memberikan pendidikan yang tidak semestinya secara tidak langsung
Dalam mendidik anak ada fase-fase dan cara pendidikan yang harusnya diterapkan kepada anak. Kita tidak harus memaksakan mereka harus memburu target hafalan, kita tidak mestinya memaksakan mereka memiliki kemampuan cepat seperti anak-anak yang lain.
Yang pertama yang harus ditanamkan kepada mereka adalah cinta dan keteladanan.
Cinta kepada siapa? Tentu kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana anak bisa memahami cinta kepada Allah sementara usianya masih dini?
Nah ini ada kaitannya dengan yang kedua. Teladan.
Teladan kepada siapa? Baginda dan para orang-orang shaleh. Eits tapi ingat, seorang anak lebih cenderung belajar kepada apa yang ia sering lihat. Jangankan anak, orang tua pun demikian. Yang saya maksud adalah, orang tua lah yang pertama kali harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Jika kita ingin anak mencintai Allah SWT. Perlihatkan bahwa kita begitu mencintai Allah SWT. Maka dengan sendirinya anak akan bertanya, "Ibu kenapa ibu selalu shalat? Ibu kenapa kita harus Shaum? Ibu kenapa ibu harus menutup aurot kalau ada lelaki asing? Dan seterusnya.
Nah lewat teladan inilah anak akan mencintai apa yang dicintai orang yang ia teladani itu. Yakni orang tua.
Ajari mereka kelembutan dengan berbicara kepada mereka dengan lembut. Ajari mereka bersedekah dengan membawa mereka saat kita hendak berbagi. Ajarkan mereka rajin tilawah dengan cara memperlihatkan betapa rajinnya kita orangtanya bertilawah Qur'an. Ajarkan mereka kasih sayang dengan cara tidak membeda-bedakan dan membandingkannya dengan saudaranya. Ajarkan mereka kepedulian dengan cara peduli terhadap apa pun yang ia ceritakan.
Itu adalah pendidikan. Yang perlu diketahu orang tua, bahwa anak kita pada usia 2 sampai 3 tahun, otak mereka sudah mampu menampung memori. Maka alangkah indahnya jika yang pertama kali ditampung otak anak kita adalah ayat-ayat Al Qur'an.
Usia 3-6 tahun, kemampuan anak menerima pengetahuan, mengambil pelajaran dan mencontohnya telah mencapai puncaknya. Inilah usia emas anak atau yang sering kita dengar dengan istilah Golden Age
Alangkah indahnya jika masa emas ini diisi orang tua dengan hal-hal berkualitas untuk nutrisi otak anak.
Oleh: Eka Trisnawati Anwar
Pembina RQ Al-Istiqomah Binturu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar