Rabu, 09 Maret 2016

Masih Adakah Cahaya Ilahi

negeri kita sedang menjadi sorotan dunia sejak pagi tadi. indonesia adalah satu-satunya wilayah yang kali ini mendapat sebuah peristiwa langkah yang akan berulang sekian tahun atau bahkan puluhan tahun dan terjadi sekali.

Gerhana Matahari

jika kita ikut mengamati,  beberapa daerah yang mataharinya cerah pada pagi hari,  akan berubah perlahan seolah tampak seperti senja,   kemudian meredup lalu gelap gulita layaknya malam hari, gelap itu disebabkan bukan karena ketiadaan matahari tapi karena bulan bergeser dan menutupi bumi dari sinar matahari sehingga cahaya terhalangi oleh bulan.



melihat fenomena Alam ini,  saya teringat salah satu video motivasi yang pernah saya buka di youtube.

video itu menceritakan seorang pria yang namanya mendunia yakni Albert Einstein ketika menyanggah pendapat profesornya.

saat sang profesor menjelaskan tentang cahaya pada mata pelaharan fisika. Albert membantah dan mengatakan bahwa gelap itu tidak ada, sebab yang ada hanyalah ketiadaan cahaya. Dingin itu tidak ada, yang ada adalah karena ketiadaan panas. Kejahatan itu tidak ada, yang ada adalah ketiadaan kebaikan dalam diri kita.

sama dengan gerhana dan bantahan Albert Einstein tdi jika dibawa ke dalam Makna filosofisnya, bahwa Allah itu tidak menciptakan kejahatan, Allah hanya menciptakan kebaikan, dan kalaupun terjadi tindak kejahatan, maka itu terjadi karena kita sendirilah yang menutupi kebaikan itu sendiri.

Kebenaran selalu berasal dari Allah dan kesalahan selalu berasal dadi kita sendiri, sebagai makhluk yang lemah...

Karena itu semoga kita tetap berusaha untuk memelihara berkas cahaya Illahi dalam diri dan hati kita. Sebab hanya dengan begitulah, kita akan tetap terjaga dalam jalan yang benar, jalan yang lurus yang menyelamatkan diri kita di dunia dan alhirat

Ada 3 tanda yang akan memastikan bahwa masih ada cahaya Illahi dalam diri kita. Maka periksalah dan berintrospeksi diri agar kita mampu menjaganya:
1. Ketika kita menerima kebenaran, kita langsung menerimanya sehingga kita bisa membedakan mana yang hak mana yang bathil.
2. Ketika setelahnya hati kita mampu melihat meyakininya dan itu menjadi keyakinan yang tidak terpatahkan.
3. Ketika kemudian kita diberi ilham bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan kita, padahal orang lain mungkin tidak pernah terlintas ide tersebut sedikitpun...(Aisyul ODOLA)

Semoga pembelajaran gerhana ini memberikan nilai tambah bagi diri kita dan semakin menambah ketakwaan kepada tuhan pencipta alam semeata ini.

Semoga Allah meringankan jalan yang kita tempuh sehingga selamat dunia akhirat. Aamiin

__________________________

Masih adakah cahaya Illahi di hati kita?


3 komentar:

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...