Rabu, 02 Maret 2016

Rintihan Anak Negeri








Saat tangan-tangan peluh ini menengadah
Meminta sedikit kesejukan dari cangkir-cangkir berduri
Agar hilang sedikit saja penat pada tenggorokan kami

Saat perut merontah
Lambung menjerit,perih tak berpenghuni
meminta sedikit kemurahan alam
dari bengisnya mulut-mulut raksasa nan rakus
tetap saja kau hanya terdiam.

kami terpaksa mengais sampah
mencari makanan sisah
yang bahkan tak layak
disebut makanan

Kau bangga-banggakan jabatan yang  kau dapat 
dari hasil suap tahta dan wanita,
 mobil mewah yang kau tak makin menambah kerakusanmu
 kini yang ada penguasa bukan pemelihara
 ada pengadilan namun tak ada keadilan

Dimana dirimu saat tangan-tangan kotor
Melucuti sedikit demi sedikit hidup kami
Apakah begitu rumit hidup yang kau jalani di istana mewahmu
Apakah masalahmu begitu rumit
Sehingga kau lupa jati dirimu

Kami merintih
dalam  gelap malam hanya ada cahaya gedung-gedung mewah
yang menerangi gubuk kami
dimana kekayaan minyak bumi yang melimpah ini sumber daya melimpah 
namun kami kegelapan di sudut-sudut kota

tubuh kami kedinginan, kurus, kering
kami menjadi anak tiri di negeri sendiri
sementara orang-orang asing berpesta pora
menikmati kekayaan alam ini...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...