Jumat, 15 Desember 2017

Hujan Sepanjang Bulan

Palestina
Kiblat pertama kaum muslim
Kota kecil yang dijanjikan
Kota kelahiran para nabi
Subur oleh darah syuhada.

Palestina
Tuan rumah baik hati
Berniat menjamu
Memberi makan tamu
Malah mereka yang terusir

Kini tiap saat tangismu pecah
Menggema hingga ke langit
Mengadu, meringkuk dalam gaduh
Menaruh harap bak puing berserakan.

Tidur dalam kengerian malam
Beralaskan duka
Bersimbah peluh dan darah
Dari zama nabi hingga kini.

Ini bukan sinetron
Bukan kisah entah berantah
Mereka nyata adanya
Sebagaimana kita, merekapun punya mimpi dan asa.

Hujan sepanjang bulan
Bitulah mungkin peluru baginya
Dentuman Bom bak petir
Menyambar sepanjang waktu.

Ohh Tuhan
Apakah mereka kelak akan memaafkan kami
Yang hanya mampu berdoa
Menangis mendengar kisah mereka
Hanya bisa mengecam
Dari kejauhan.

#Day20
#Squad3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...