Rabu, 06 Desember 2017

Bisakah Menikah Tanpa Cinta

Membahasa tema universal ini memang tidak akan ada habisnya. Dan tidak hentinya orang akan berbicara masalah mencintai.

Ada yang bertanya seperti ini dalam chat wa pribadi.

[Assalamualaikum ukhti] Sebuah pesan wa pribadi meluncur di handphone saya.

Tidak lama kemudia tulisan 'sedang mengetik' terlihat. Dan hanya butuh beberapa detik pesan berikutnya pun masuk oleh orang yang sama.

[Apa iya kita bisa menikah tanpa ada rasa cinta yah ukhti? Karena saya melihat di sosial media, dalam islam dan apa yang sering di bahas ITP tentang pacaran itu haram, maka saya banyak menimbulkan pertanyaan, termasuk pertanyaan tadi ukhti.] Lanjutnya.

[Nah bagaimana sih ukhti menjawabnya? Bisakah menikah tanpa ada rasa cinta? Terima kasih ukhti, ditunggu jawabannya!] Ia mengakhiri pertanyaannya.

Ini hanya satu diantara banyak pertanyaan-pertanyaan seputar cinta dan pernikahan yang sering saya temukan.

Baiklah kita akan bahas tentang pertanyaan saudari Rahma (nama samaran) ini. Saya yang masih belajar ini akan berusaha memberi sedikit pejelasan dalam tulisan saya kali ini.

Pertama mari kita jujur pada diri kita, kebanyakan remaja jaman now ini mencari alasan-alasan yang seolah logis. Bahwa pacaran itu untuk mengenal calon yang akan jadi suami atau istri kita kelak, apakah layak jadi suami atau tidak.

Namun faktanya banyak para pencimta yang menikah karena pacaran akhirnya bubar setelahenikah. Ko kamu gini, ko kamu gitu, kamu sudah berubah, kamu kok ini, kamu kok itu, kamu ko berkokok. Eh jangan sampai yah.

Karena saat pacaran, yang dimunculkan dipermukaan adalah wajah-wajah yang baik-baiknya saja.
Maka menjadi sesuatu yang wajar jika saya mengatakan orang menikah karena pacaran atau cinta sebelum pernikahan itu tidak mutlak menjadikan keberhasilan dalam rumah tangga.

Dan juga tak ada jaminan orang yang pacaran sebelum menikah itu rumah tangganya tidak akan gagal. Karena cinta sebelum adanya ikatan pernikahan lebih banyak hanya bersifat emosional.

Keberhasilan membina rumah tangga lebih banyak bergantung pada faktor bisa tidaknya menyesuaikan diri dan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai pasutri.

Pun demikian pernikahan itu untuk meraih ridha dan menjalankan syariat, bukan hanya kebutuhan biologis semata atau karena adanya rasa suka yang menggebu tanpa dilandasi oleh syariat islam.

Nah kita kembali ke pertanyaan tadi. Orang yang tidak pernah pacaran atau saling cinta apakah bisa menikah?

Pernyataannya.Jika yang menjadi landasan ia menikah adalah karena ia sadar ingin menjalankan syariat maka saya rasa sangat bisa.

Bagi seorang muslim yang bertaqwa, ia menyerahkan segala ketentuan dari urusannya pada Allah.

Ia menikah karena cintanya pada Allah maka Allahpun inshaAllah akan menumbuhkan rasa cinta mereka, kemudian membalutnya dengan kehidupan sakinah mawaddah warahmah. Sebagaimana janji Allah azza wa jalla.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkam dalam (hati) mereka rasa sayang." (QS. Maryam: 96)

Sangat keliru jika manusia mengatakan menikah tanpa pacaran itu tidak bahagia. Lihatlah, Allahlah yang akan menanamkan rasa kasih sayang itu ke dalam hati-hati orang-orang beriman.

Bukankah manusia yang meninggalkan pacaran itu karena iman? Kuncinya adalah meyakini apa yang Allah telah perintahkan dan berusaha menjauhi larangannya.

Allah yang akan memberi kemudahan. InshaAllah

Wallahu a'lam bi ashawab

Oleh :Eka Trisnawati Anwar
IG :@eka_trisnawatianwar
Blog : ekashalihah.blogspot.com

#Day8
#Squad3
#Muslimahpenaperadaban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...