Senin, 26 Februari 2018

Ibu Nuraini

Setelah bertemu dengan teman di tempat penjemputan aku dan teman-teman yang lain menuju mushaAllah untuk melaksanakan shalat subuh.

Setelah melaksanakan shalat subuh, kami menuju tempat duduk yang tersedia tepat 15 meter di depan mushallah untuk beristirahat sambil menunggu mobil yang akan menjemput kami

Waktu sudah menunjukkan pukul 05:30 waktu Indonesia bagian tengah. Seorang wanita yang usianya berkisar empat puluhan mendekati kursi yang kami tempati.

Ia membawa tiga tas, tas hitam yang ia bawa berukuran besar dan dua tas sederhana ia letakkan di ujung kursi kemudian ia duduk di samping kanan kami.

"Assalamualaikum mba, mba mau kemana?" tanya wanita yang mengenakan kerudung kuning itu.

"Waalakumussalam ibu, kami mau pulang ke palopo bu! Ini tadi baru sampai dari Jakarta" kata kak Acun yang duduk tepat disebelah kiri si Ibu.

Setelah ngobrol lama dengan bliau, akhirnya kami begitu akrab dengan si Ibu dan rasanya kami mendapat saudara baru.

Namanya ibu Nuraini asal dari Mamuju Sulawesi Barat, bliau seorang PPAT. Sedang menunggu jadwal keberangktan menuju Jogja untuk program bayi tabung.

Setelah berbincang beberapa lama dengan beliau, ternyata maksud keberangkatannya menuju Jogja adalah untuk konsultasi ke dokter dengan harapan ia bisa melakukan program bayi tabung.

Wanita yang berusai hampir empat puluh tahun itu mengungkapkan bahwa usia pernikahannya sudah berjalan 9 tahun dan belum dikarunia seorang anak.

Rasanya kami masih ingin ngobrol, tapi mobil yang akan kami tumpangi sudah tiba, kami saling bersalaman dan mendokumentasikan pertemuan kami, berharap suatu saat bisa saling berjumpa dan bisa saling kenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...