Dulu saat masih jahiliahnya, saat di ceramahin sama
kak Nisa atau kak Hasna tentang larangan berpacaran, rasanya dunia itu bagaikan
disambar kilat. Ehh lebay deh.
Tapi ini serius loh dear, apalagi banyak yang
nembak dan sering di telpon cowok-cowok yang katanya keren pada masanya itu,
tapi emang sih mereka keren….peng..upss maaf.
“Dek kita sebagai ummat islam dalam Al-Quran
dilarang mendekati zina, mendekati saja kita dilarang apalagi melakukannya,”
kata kakak yang mengisi kajian rutin di mushallah kampus saat itu.
“Tau tidak? Pacaran itu bukan mendekati zina loh
yah, tapi sudah zina.” Kata kak Nisa lagi menjelaskan dengan disertai senyum
yang ramah dan begitu bersahabat.
“Apa perasaan ini salah yah kak? Apakah perasaan
cinta itu adalah sebuah kesalahan.?
Percakapan di atas adalah salah satu percakapan yang
sering kita temui di kalangan remaja maupun mahasiswa yang kemudian mulai
memiki keinginan untuk berfikir. Menurut saya orang yang punya keinginan
bertanya adalah mreka yang mau berfikir, sebagian sih.
Kembali ke leptop, bahwa perasaan cinta itu bukan suatu
kesalahan yah dear, bukan perasaanya yang salah tapi cara pemenuhannya,yakni harus
sesuai dengan perintah Allah SWT. Karena dari jaman old sampai jaman now
naluri seseorang tetap sama dan aturan pemenuhan dalam islam pun tetap sama dan
tidak pernah berubah dari zaman ke zaman.
Karenanya cara pememenuhan perasaan inipun harus
sesuai dengan syariat yang telah di tetapkan dalam islam yakni dengan jalan
pernikahan sebagaimana anjuran pernikahan dalam banyak ayat dalam kitab-Nya.
“Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi
Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” [Ali
‘Imran/3: 38].
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
“Dan
(ingatlah kisah) Zakariya, tatkala ia menyeru Rabb-nya: ‘Ya Rabb-ku janganlah
Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkau-lah Waris Yang Paling
Baik.’” [Al-Anbiyaa’/21]
Semoga penjelasan singkat ini mmberikan gambaran dan
sedikit pencerahan yah dear, bahwa dalam islam aturan rasa cinta atau
fitrah perasaan cinta ini sudah diatur sedemikian rupa oleh agama kita, sehingga kita di tuntut memahami bahwa Allah melarang hambanya
mendelati zina, karena zina dan pacaran ini adalah suatu jalan yang di haramkan.
Karena perintah ini dating langsung dari sang meha
pengatur alam semesta dan segala isinya. Apa kita akan membangkang? Apa kita
akan menawar?
Kalau misalnya dosen yang kamu segani atau rektor di
kampus kamu memanggil menghadap di kantornya, apa reaksimu? Tentu kamu akan
sedikit takut? Grogi? Degdegan? Atau kamu senang? Atau kamu dengan sopan dan
rapinya menghadapa pak rektormu?
Belum lagi jika nanti sesampainya di kantornya, jika
kamu dimita utuk mengerjaka sesuatu, tentu kamu aan dengan senag hati akan
mematuhinya bukan? Entah karena segan, hormat atau karena ia yang punya peran
kekuasaan besar di kampus.
Nah bagamana dengan Allah SWT, pencipta alam semesta
dan seluruh isinya, pencipta dosen, pengendali dosenmu, iya kan? Maka dari itu
perintahnya harus lebih kita dahulukan dari yang lain.
#ODOP5
#Merkurius
#Day10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar