Bapak selalu mengulang sebuah pepatah dari nenek saat sesuatu momen ia alami
Tergiang dan terekam jelas dibenak kami anak-anaknya, saat Bapak tersenyum lalu mengeluarkan mantranya
"Pala jokka-jokka
Teppala tuda-tudang
Pala tuda-tudang
Teppala leu-leu" kata bapak di ikuti kalimat "Begitu nak!" di akhri kalimatnya sambil menyunggingkan senyum
Sebuah kalimat sederhana namun serat akan makna
Aku bahkan kesulitan menerjemahkannya. Tapi karena Aku orang Bugis, mudah bagiku memahami maksudnya
Aku berangkat dari rumah jam 10 pagi tadi, Alhamdulillah tiba jam 12 kurang lebih di Kota Palopo. Aku langsung tepar, meluruskan punggung di dalam kamar. Jam 12:12 Adzan sudah berkumandang, Akupun bergegas sholat lalu kemudian menyusun rencana kegiatan hari ini.
Setiap hari harus ada kegiatan, harus ada rencana. Dan hari inipun sekalipun lelah, setidaknya aktifitas harus jalan.
Selesai sholat Aku membuat list aktifitas harian di memo handphone.
Dalam hati sempat bergeming, "Apa saya istirahat saja yah?" Bisikky dalam hati
Tanganku yang bagian kanan memang serasa terkilir akibat bawa motor, rasanya pegel. Tapi
"Tidak apa-palah saya tetap ingin beraktifitas hari ini" Jawabku
Setelah pulang dari BANK Aku melanjutkan ke list berikutnya, silaturahim ke rumah salah satu teman akhwat, rasanya sudah lama tidak berjumpa. Agenda ke perpustakaan hari ini Aku batalkan karena sudah agak sore
Pukul empat belas lewat tiga puluh menit, Aku berangkat dengan ditemani beberapa akhwat menuju rumah ukhti Nurfah di dekat Islamic Center.
Kami dipersilahkan masuk dan disuguhi makanan. Ya! Kebetulan hari ini adalah wisuda ukhti Nurfah.
Saat Aku bersiap pulang ke rumah kontrakan, tiba-tiba salah seorang guru kami Ummu Faiz muncul dari balik pintu
"Assalamualaikum" Seru Ummu Faiz
"Waalaikumussalam, silahkan masuk" Jawab kami serentak
Karena kedatangan bliau akhirnya Aku menunda pulang dan memilih sholat di rumah ukhti Nurfan dan melanjutkan ngobrol santai dengan ummu Faiz, maklum kami baru berjumpa setelah beberapa bulan
Kamipun mengobrol santai dan bercerita masa-masa saat Aku masih mengajar mengaji anak-anak bliau pada masa kuliah dulu, juga diselingi obrolan-obrolan yang lain.
Bliau menyarankan agar Aku tinggal di Palopo, juga bliau memberikan masukan banyak kepada sore tadi, tentang bisnis, tentang pegajian, tentang kerjaan tentang masa depanku. Alhamdulillah
Niat awalnya hanya silaturahim ke satu orang, ternyata Allah beri yang lebih.
Silaturahim jalan, Ikut menghadiri syukuran wisuda juga iya dan plus dapat masukan dari seorang ustadzah. Alhamdulillah
Rasa syukurku harusnya semakin banyak, jika saja Aku memilih beristirahat di rumah, pegel di badanku memang mungkin akan hilang, Tapi pilihanku untuk berjalan membuat hatiku kembali bersyukur, itu yang lebih indah. Alhamdulillah
Inilah yang mungkin Bapak maksud....
"Pala jokka-jokka
Teppala tuda-tudang
Pala tuda-tudang
Teppala leu-leu"
Semoga Bermanfaat
Setidaknya
#30DWC9
#Squad9
#Day16
#MuslimahPenaPeradaban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar