Minggu, 15 Oktober 2017

JANGAN TUNGGU TUA

Zaman now seperti sekarang ini ( ya iyalah, now kan sekarang buu, hehe lupakan) istilah dan motto anak muda sudah semakin ngalor ngidul

Dari motto "Hiduplah seperti air yang mengalir, dimana arus membawanya maka disitulah engkau bermuara" asyiik bener yah hidupnya. Untung aja kalau mengerti maksud dari pepatah tersebut , lah kalau enggak kan kasian.

Sudah motto hidupnya ngelantur artinyapun tidak dimengerti. Maka jadilah pemudah yang harusnya diusia mudanya punya mimpi yang besar, malah jadinya hidupnya tidak ada tujuan seperti air yang mengalir, kalau sungai membawanya ke kali maka pastilah hidupnya ke kali. Kalau arus sungai membawanya ke sungai yang kotor maka disitulah ia akan berlabuh.

Ada lagi yang tidak kalah nge hitznya, motto yang satu ini selalu kita dengar "Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk syurga" whiiits keren bukan? Lah siapa yang tidak menginginkan, mudanya enak-enak, santai kayak dibantai....eh maksudnya di pantai, mudanya edem tuanya lebih ayem terus matinya makin adem ayem. Siapa yang tidak mau kan yah?

Tapi pertanyaanya, "apa iya itu bisa terjadi?"

Jawabnya "Tidur aja dulu trus mimpi!" eh tau-taunya bangun ternyata yang dihadapinya adalah dunia yang nyata.

Pemuda yang dijadikan sebagai harapan penerus perjuangan bangsa, agama dan terlebih jadi harapan orang tua, tergerus dengan pergaulan yang tidak ada arah, kesenangan semata yang ada dalam benak tanpa memikirkan dampak bagi masa depannya.

Kaula muda saat ini terlalu banyak bermimpi tentang kehidupan yang nyaman dan enak tanpa mau berusaha. Dengan dalih masih muda, orang tuanya kaya, waktu masih panjang, jalani hidup apa adanya. Jadilah mereka pemudah yang hidupnya sia-sia dan bisa dipastikan masa depannya akan hancur.

Mengapa saya katakan hancur.
Coba Anda bayar saya....eh maksudnya coba kita bayangkan, kehidupan yang masa mudanya hanya untuk foya-foya tanpa memikirkan masa depan dihari depannya nanti

Maka kemungkinan besar hal-hal berikut akan menimpa orang-orang seperti di atas

Pertama: Kaget. Mereka orang-orang yang masa mudanya tidak sadar-sadar sampai usianya sudah semakin tua, makan akan kaget karena ternyata waktu terus berputar dan kini ia menjadi semakin berusia.

Kedua: Ketika berkeluarga, keluarganya tidak bahagia dan jarang bercanda riang dan tertawa lepas bersama sang istri, ini sudah banyak fakta real di lapangan.

Suami tidak punya bekal bagaimana mendidik istri, bagaimana berlaku baik terhadap istri, apa hak dan kewajiban suami terhadap istri, tak ada bekal sebelumnya. Itu yang menyebabkan emosi selalu meninggi, hal itu terjadi karena usia mudanya habis untuk bersenang-senang, waktunya tidak digunakan untuk belajar bagaimana menjadi imam yang baik dalam keluarga.

Tiga: Hidup selalu tertekan. Beras mahal, anak butuh seragam sekolah, butuh jajan, ebutuhan dapur semakin berkurang. Keluarga butuh rumah. Anak butuh kendaraan ke sekolah dan masih banyak lagi tekanan hidup dimasa-masa seperti ini.

Tapi karena waktu muda digunakan bersantai dan happy fun. Maka jadilah sebelum masa tuapun sudah sengsara hidupnya.

Empat: Penyesalan yang terlambat. Orang-orang selalu berkata bahwa "penyesalan itu selalu dibelakang". Saat kita tidak membuat perencanaan matang di usia muda, terlebih jika waktu mudanya yang produktif hanya digunakan untuk bersantai maka ia akan menyesal.

Menyesal, ketika menyadari hidupnya yang sudah semakin menua, namun bebannya semakin bertambah, sementra tenaganya tak lagi sekuat dulu. Maka yang tersisa hanya penyesalan

Kamu yang merasa masih muda, sekali lagi, yang merasa yah.... siapa saja.

Isilah hari-harimu dengan sesuatu yang positif, bisa dengan ikut ber organisasi, ikut dalam lembaga dakwah. Sibukkanlah dirimu dengan membaca, belajar, bekerja dan berdakwah.

Karena usia muda tidak akan kembali. Jangan tunggu tua untuk menjadi pribadi yang besar.

#YoungFaith
#30DWC
#Squad9
#Days5
#MuslimahPenaPeradaban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...