Sabtu, 11 November 2017

Layang Kehidupan

Layang-layang adalah salah satu permainan tradisional yang banyak disukai oleh sebagian besar anak-anak.

Melihat anak-anak bermain mengingatkan saat masih kecil dulu. Andai ada orang yang menjual cara kembali ke masa lalu, mungkin saja banyak orang seperti aku. Ingin rasanya membeli cara kembali ke masa itu.

Masa saat tidak ada beban pikiran. Tertawa lepas, berlarian, berteriak, bercanda....ahh indahnya masa itu.

Tapi betapapun tak ada yang mampu melakukannya. Bukankah manusia tak boleh berandai yang tak mungkin terjadi.

Sekarang sudah berbeda. Masa lalu adalah kenangan, masa depan adalah impian dan sekarang adalah kenyataan. Menjalaninya dengan baik itulah yang harus kita lakukan.

Mari belajar dari sebuah layang-layang. Sangat keliru jika ada yang menganggap layangan harus di tarik berlawanan dengan arah angin agar bisa terbang.

Justru ia layangan tak boleh ditarik melawan arah angin, karena dengan melawannya akan membuatnya jatuh atau malah putus.

Ikutilah arah angin dengan indah, dan nikmati setiap hentakan angin itu. Jika kita tau cara bermain indah, justru hentakan yang diterimalah yang membuat layangan semakin tinggiml.

Dalam hidup ini kadang belajar dari layangan. Ia mengajarkan kita untuk siap menghadapi tantangan yang semakin besar saat tujuan semakin dekat.

Kitalah yang memutuskan seberapa tinggi layangan itu akan terbang. Karena kontrol kehidupan itu ada pada genggaman.

Seperti saat memegang tali layangan, bukan orang lain. Tapi diri sendirilah yang bertanggung jawab terhadap kehidupan sendiri. Saat mengadapi masalah, jangan salahkan orang lain.

Dan ingat!  Jangan pernah lepaskan benangnya. Selagi kamu memegang kendali, kamu bisa mengarahkannya.

Dalam hidup Allah lah kendali kita. Berserahlah pada pemilik kehidupan, kemanapun pergi dan apapun tujuan kita, jangan pernah lepas darinya.

Self reminder

Dalam hidup selagi masih bernafas. Tetap berusaha dan jadikan Allah satu-satunya pegangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...