Rabu, 29 November 2017

Darurat Bencana

Jika engkau mengutamakan akhirat maka dunia akan mengikutimu.

Bukan apa-apa. Allah mengingatkan kita agar senantiasa beribadah, menyembah dan hanya berharap pada pertolongannya.

Bukan membatasi, mengekang bahkan tak mengizinkan kita untuk mencari penghidupan dunia. Terlalu sempit cara kita berfikir.

Betapa sedih melihat negeri kita hari ini darurat bencan.

Surabaya diterjang angin puting beliung, Jogjakarta terendam banjir yang tingginya sampai menenggelamkam rumah-rumah. Gunung agung meletus mengeluarkan kandungan apinya.

Belum lagi Arab negeri yang kering dan tandus telah banjir bagaikan luapan air laut.

India diliputi kabut tebal yang membuat pemandangan dari jarak dekatpun tak terlihat.

Belum lagi, mangga berbuah mengkudu, pohon besar mengeluarkan air dari dalam batanngnya, dan keanehan-keanehan lainnya.

Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kalian dustakan.

Telah banyak waktu yang Allah beri untuk memperbaiki diri agar limpahan rahmat dan keberkahan di diri dan negeri kita dengan memperbaiki diri beribadah dengan ikhlas hanya kepadanya semata.

Namun rasa aman-aman saja membuat kita abai dengan itu semua.

Hingga datang hari ini, mata-mata mulai terbelalak. Merintih, menangis, sesak dan pilu hati melihat kejadian ini.

Terlalu sombong diri kita yang Allah beri akal lalu banyak kita gunakan untuk menentang aturannya.

Pancasila di anggap lebih tinggi dari Al-Qur'an, Undang-undang lebih di junjung tinggi daripada hukum Allah. Agama di nista, Ulama di hina.

Ingat.

Sehebat apapun membangun drainase dan irgasi juga tempat pembuangan sampah. Sehebat apapun penataan kota jika k
tak taat kepada Allah.

Korupsi, minuman keras, berjudi, pacaran, menghalalkan yang diharamkan, dan mengharamkan yang di haramkan Allah. Maka tunggu dan lihatlah kuasa Allah.

Meluluh lantakkan gedung-gedung mewah, bangunan-bangunan terbaik. Menenggelamkan rumah menyapu mobil mewah, motor mewah, emas, berlian, handphone dan sesuatu yang kita bangga-banggakan selama ini.

Beruntungnya Allah masih beri waktu memperbaiki diri dan juga keluarga kita. Mengajak tetangga dan lingkungan kita. Memperbaiki diri dan juga lingkungan agar Allah memberi kasih dan rahmatnya untuk negeri ini. Karena Allah maha penyayang dan maha pengampun.

Gunakan waktu yang ada untuk berbenah, memperbaiki diri, kualitas ibadah dan hubungan terhadap sesama manusia dan makhluk Allah di bumi ini.

Smoga Allah menjauhkan kita dari adzabnya dan menjadikan kita semua khusnul khatimah. Aamiin...

#Day4
#Squad3
#30DWCjilid10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...