Rabu, 17 Februari 2016

Politik itu Tidak Kotor

Serak,...

Suara musyrifah sebuatan untuk seorang wanita
yang mengajari dan membimbing kami mendekatkan
diri kepada Allah  itu didepan kami berubah,
menunduk mencoba melanjutkan penjelasan, namun
mutiara-mutiara yang keluar dari matanya seolah menahan suaranya.

Sejenak beliau mengambil nafas, agak lama Ia terdiam, terisak
mencoba menahan suara agar tak terdengar oleh kami,
namun jarak kami sangat dekat, duduk melingkar,
sehingga kami bisa mendengar suaranya.

kulirik teman di sampingku, ia mencoba tertunduk,
tak berani menatap sang musyrifah, seolah memberi ruang agar ia menumpahkan isi hatinya,
yah itu mungkin yang berusaha teman saya lakukan,
begitu juga denganku, Aku hanya menunduk, meski sekali-dua kali mencoba melirik
sambil menunduk,

duh...
mataku mulai berlinag, sehingga membuatku semakin tertunduk.

 sunyi,... tak ada yang sanggup bersuara,
 
 Aku menunduk kembali membaca paragraf demi-pargraf yang di jelaskan musyrifahku tadi
sambil menunggu beliau kembali menjelaskan.

(Taqiyuddin an-Nhabani: 68)
"kesulitan lain yang menghambat gerak dakwah adalah keterikatan manusia dengan kepentingan-kepentingannya. itu terjadi karena manusia senantiasa terikat dengan kepentingan-kepentingan pribadinya dan pekerjaan sehari-hari. Sementara pada saat yg sama, dia harus terikat dengan ideologi. Bisa jadi suatu saat kepentingan-kepentingan tersebut bertentangan dengan aktivitas dakwah kepada ideologi, sehingga dia berusaha mengkompromikan keduanya. Untuk mengatasi kesulitan ini, setiap orang yang meyakini ideologi ini (islam) wajib menjadikan dakwah sebagai titik sentral bagi setiap kepentingan pribadinya. Ia tidak boleh sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yg melupakan dan menghalanginya dari dakwah. Dengan cara ini dia telah memindahkan posisi dakwah - yg sebelumnya berputar mengikuti kepentingan pribadinya menjadi sumbu putar tempat kepentingan-kepentingan pribadinya berputar" (dikutip dari terj.Takatul hizby)."

Aku berusaha menangkap dan menyimpulkan maksud dari penjelasan pada paragraf tersebut.

"Ideologi artinya pemahaman islam misalnya dalam islam jelas kita dilarang memakan riba, tapi faktanya sekarang menjadi pegawai bank adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagi kebanyakan orang, memakain kerudung dan baju terusa yang longgar (jalabah /jilbab)  adalah perintah Allah, namun karena kepentingan lain, banyak orang yang lebih memilih meninggalakan Ideologinya, banyak mahasiswa yang sibuk menyelesaikan skripsinya sehingga meninggalkan dan memilih untuk tidak mengkaji islam hanya sekali sepekan karena alasan skripsi naudzubillah, semoga Aku tidak termasuk yang ketiga itu. semoga kita tetap istiqomah dengan Ideologi Islam" gumamku.
 
serasa ditampar bertubi-tubi, sungguh jernih pemikiran Syaikh membuat diri ini malu...

pemahaman beliau sangat dalam, jernih, penuh dengan iman dan ilmu,MasyaAllah, semoga Allah mengangkat derajatnya atas ilmu dan waktu yang beliau persembahkan untuk Islam.

lanjut, mata ini kembali meluncur pada paragraf berikutnya, pargraf ini pun memberikan tamparan telak.

 "Kesulitan lain yang menghadang laju dakwah adalah sulitnya mengorbankan kehidupan dunia berupa harta, perdagangan, dan sejenisnya di jalan Islam dan dakwah Islam.

inilah yang sering terjadi di tubuh para pengemban islam,  Naudzubillah..
Syaikh betul-betul jenius, bagaimana mungkin buku yang beliau tulis ini bisa betul-betul memahami kondisi pengemban dakwah saat ini. "MasyaAllah" gumamku.
 
 lanjut di paragraf berikutnya, setelah tamparan berkali-kali untuk menyadarkan kami,
paragraf berikutnya seolah membelai kepala kami dengan lembut dengan nasihat-nasihat,

kata-katanya mengalir begitu sejuk, bag air dingin di gurun sahara dan kota Cairo di seblah timur mesir sana,..
jika pernah ke Cairo suhu udara di siang harinya seolah mendidihkan ubun-ubun, saat hendak mandi harus mendinginkan air terlebih dahulu, karena pipa-pipa dibawah tanah menjadi panas oleh batu-batu di bawah tanah.  sehingga air dingin begitu menggiurkan ketika berada disana...


"Cara mengatasi kesulitan ini adalah mengingatkan orang-orang beriman, bahwa Allah telah membeli jiwa dan harta mereka dengan syurga. Ya,cukup dia diberi peringatan seperti itu, kemudian mereka diberi pilihan dalam berkorban, tanpa memaksanya untuk berbuat sesuatu. Rasulullah telah menulis surat kepada Abdullah bin Jahsy ra beliau mengutusnya menjadi pimpinan pasukan untuk mematamatai kaum Quraisy di Nakhlah, yg terletak di antara Makkah dan Tha'if.

Dalam surat itu Rasulullah bersabda : "janganlah sekali-kali engkau memaksa seseorang dari sahabat-sahabatmu untuk berjalan bersamamu. Laksanakanlah perintahku bersama-sama orang-orang yg bersedia mengikutimu!" 

MasyaAllah, sungguh kecintaan para sahabat kepada Rosulullah sangat nampak, tanpa paksaan mereka bersedia mengikuti beliau Saw. begitupula sebaliknya, Rosulullah pantaslah menjadi kekasih Allahyang begitu lembut, namun tetap dihormati....

bibirku tertarik,mataku mulai menyipit,kucuran air mataku mengingat kealpaanku dalam kegiatan dakwah,mungkinkah hamba sudah ikhlas, mungkinkah Aku telah mencintai Allah dan Rosulnya dengan sebenar-benar cinta.... bibirku terdiam namun dalam hati beristigfar, dadak seakan sesak.

"kita hari ini kadang memaksa orang-orang untuk menerima islam, dan pengemban dakwah yang lalai dengan memaksanya, sekarang kita diingatkan, orang-orang briman yang lalai cukuplah diingatkan dengan firman Allah, karena orang yang beriman pasti mentaati Allah, cukuplah Allah dan Rosulnya sebagai pengingat" suara musyrifahku dengan nada suara yang lembut dengan gaya bahasa indonesia yang santai namun sangat enak didengar. mungkin bawaan seorang presenter, wajah cerah hidung mancung dan tahi lalat di pipinya membuat kami tak bosan melihatnya. meskipun kakak sudah punya anak 1 beliau masih sangat muda dan bisa membawa diri saat berdiskusi dengan kami...

perkataan Musyrifah membuat saya teringat dengan Ayat Al-Quran yang saat itu membuat saya nerfikir dan rela meninggalkan pakaian modis dan pergaulan serta sahabat saya yang laki-laki serta mengubah total penampilan saya saat awal-awal masuk kuliah karena seorang kakak dari kampus IAIN menjelaskan makna ayat jual beli Allah dengan hambanya.

"yah tepat dalam QS.at-Taubah" gumamku dalam hati.

“Sesungguhnyà Allah telah membeli dari orang-orang mü’min, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka dibunuh atau terbunuh. Itu yang menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al Qur-an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan, dan itulah kemenangan yang besar”. (At Taubah: 111)

MasyaAllah, pujianku tak henti kepada Allah, Aku semakin yakin Islam itu memang indah, buku yang bertuliskan bahasa arab dengan judul "Attakatul Hizbiya" kalau di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia  artinya "pembentukan partai politik islam" ini sangat menyentuh jiwa-jiwa yang gersang, menurutku sangat salah jika ada yang mengatakan bahwa politik itu kotor, kalau politik yang Demokrasi usung yang mengutamakan kepentingan yah jelas KOTOR, berani nantang, mau bukti....? banyak tuh buktinya, bahkan rakyat dan para elit politik saja suda enggan dengan sistem Demokrasi...
yah sudahlah....

Politik yang saya dapat dan pelajari dalam islam adalah politik = mengurusi urusan ummat,
bukan mengurusi kepentingan pribadi dan mengatas namakan rakyat, apalagi politik menggeruk uang ummat duhh, masih mau dibodohi demokrasi, kalau saya mah ogah,...

dalam Islam jauh berbeda dengan politik sistem Demokrasi yang selama ini diajarkan didalam dunia pendidikan. terlebih ketika mengkaji kitab takatul ini, diamanapun Allah, Al-Quran dan rosulullah-lah  yang menjadi tolak ukur segala perbuatan."

Syurga itu mahal, selama kita berada di dunia, cobaan akan datang bertubi-tubi, kalau bukan dari, keluarga, kampus, teman, sahabat, organisasi bahkan ujian terbesar adalah dari diri sendiri (hawa nafsu) yang Rosulullah telah ingatkan bahwa musuh terbesar manusia adalah hawa nafsunya...

Semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik

wallahu a'lam,..

2 komentar:

  1. Selamat berjuang mba, spertinya kita berada di barisan yg sama, dan insyaAllah berharap nafas terakhirku di jalan dakwah.

    BalasHapus
  2. MasyaAllah,... Amin

    Allah maha besar, smoga Kita tetap Istiqomah...

    BalasHapus

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...