Sepertia hari-hari sebelumnya ‘
Saat membuka grup ODOP
Mas Ken, nama ini adalah nama yang selalu
Menghiasi grup ODOP,
Entah kenapa, sahabat ODOP sering membicarakan perihalnya,
Ia bag selebritis di grup odop akhir-akhir ini..
Yang penuh dengan sensasi.
Samapai sayapun yang jarang nimbrung kadang penasaran ada apa dengan Mas
Ken...
Ia kadang menjdai bahan tulisan, dek Audri dan
yah karena tulisan bang syaihah.
Awalnya Ia sangat tekenal orang yang malas nulis,
Kemidian ia muncul dengan prinsip tulisan
17 kalima per hari itu slogannya
Kemudian akhirnya berubah menjadi 3 kalimat per hari.
Yang menuai banyak komen-komen.
Setelah itu dia hadir dengan tulisan-tulisan yang
kadang membuat ngakak beberapa anggota odop,
sayapun pernah nyengir membaca salah satu tulisannya
yang pas mesan nasi dibungkus pakai ayam, katanya, sambil nunjuk
etalase “ Ayamnya dipisah sama nasinya yah mba”. Katanya kayak yang lalu-lalu
Nasinya kadang habis kepatuk ayam kalau nga dipisah.
Tak Cuma itu ia kemudian dikenal dengan gaya tulisan absurd-nya
Ia juga terkenal si jomblo. Nah ini
saya taunya dari tulisan teman-teman ODOP
Yang ternyata tulisannya terinspirasi dari keadaan Mas Ken...
Yang menjadi bahan pembicaraan
Dan akhir-akhir ini tulisannya
Berubah menjadi puisi-puisi melow
Dan banyak mendapat komen-komen dari para anggota ODOP.
Tak hanya berhenti sampai disitu
Selebritis ODOP inipun akhirnya memuat tulisan di blognya
Kali ini ia hadir dengan tulisan yang agak berbeda, tak ada canda, tak ada melow
Tak ada gurauan, serius... seserius judul tulisannya ANAK TIRI INDONESIA
Ia berpesan “ini nga lagi bercanda
yah”. Pesannya di grup ODOP.
Akhirnya sosok kebapaannya
muncul... tegas dan serius namun tetap
Dengan khasnya, terbukti di
blognya yang kali ini yang bertema REPUBLIK MUMETNESIA
Ia menulis “Sebuah negara nyata tanpa derita yang tak mungkin
kau temui dalam peta”
Yah itulah mas ken, penuh
dengan imajinasi yang luar biasa, tak banyak orang sepertinya...
Tulisan diatas hanya
pengantar,
Sebenarnya Saya jadi teringat
sesuatu saat membaca tulisan dan komen2 di blog Mas Ken Patih.
Saat saaya berada dalam sebuah
ruangan kelas,
Suasana begitu serius, itu
nampak dari raut muka semua orang yang hadir di ruangan
Itu, entah apa yang mereka
pertanyakan sehingga seorag yang duduk di depan papan tulis itu
Memberikan sebuah gambaran
lewat sebuah cerita,...
Suatu hari di sebuah
perkampungan seorang bapak Tua
tinggal berting dengan,
seorang anak laki-laki yang masih berumur 11 tahun
Dan seekor Unta peliharaannya
di rumahnya.
Hari itu ia ingin kepasar
menjual Unta tersebut,
Akhirnya ia memutuskan pergi bersama
dengan anaknya kepasar,
Namun untuk sampai di pasar ia
harus melewati beberap perkampungan
Untunglah unta tersebut cukup kuat
untuk membawa salah seorang dari mereka.
“Nak kamu kamu saja yang yang
naik ke unta ini karena
Kamu pasti akan kelelahan”.
Dengan berat hati sang anakpun
menuruti permintaan bapaknya.
Akhirnya mereka berdua membawa
unta
mereka melewati perkapungan
pertama
Sambil berjalan sang bapak tua
itu
Mengiringi jalan unta yang
sedang dinaiki anaknya...
“Dasar anak durhaka,
tega-teganya ia membiarkan bapaknya yang sudah tua rentah
Berjalan, sedangkan ia sendiri
menaiki unta tersebut”. Protes salah seorang warga perkampungan itu, yang tidak
sengaja terdengar oleh sang anak dan bapak tua tersebut.
Akhirnya sang anak memutuskan
untuk turun, dan meminta bapaknya naik
Di punggung sang unta
“Bapak sudah sangat letih
berjalan, dan bapak pasti mendengar perkataan orang-orang tentangku”
Maka dengan terpaksa sang
Bapak tua pun dengan terpaksa naik ke
unta tersebut.
Dan bergantian dengan anaknya
yang mengiring mereka.
Sampai ia melewati perkampungan
ke dua.
“Dasar Sang Tua yang egois,
sampai hati melihat anaknya yang masih kecil, berjalan sementara
Yang ia duduk diatas untanya”
Akhirnya iapun menyuruh
anaknya untuk naik di atsa unta bersamanya.
Dan akhirnya Ia sampai di perkampungan ke tiga,
komentarpun masih ia dengarkan
Bukannya ia terbebas dari
perasangka dan komentar yang ada malah cemooh.
“Dasar manusia egois, ia tega
menyiksa untanya, tidakkah ia melihat unta itu tidak cukup kuat untuk menahan
berat mereka berdua,”.
Merekapun memutuskan untuk
turun, mereka berfikir “bagaiamana kalau kita jalan kaki saja
Dan agar adil tak ada yang
berkomentar terhadap kita nak” ajak sang Bapak Tua.
Sang anaknpun menyetujui dan mereka sepakat
untuk berjalan samapai kepasar.
Setelah tiba dipasar, apa yang
mereka dengar, banyak orang yang berkomentar, salah satu yang sempat menyumbat
telinganya “ Dasar manusia yang tidak tau bersyukur, sudah diberi unta untuk
dipakai sebagai kendaraan malah jalan kaki, tidak anak, tidak bapak sama
aja.....
Sang anak menangis tersedu,
tak tega melihat Bapaknya mendengar
Perkataan orang-orang terhadap
Bapaknya.
Sang bapak tua, memeluk erat
sang anak,
Ia tak mampu membendung air
matanya,
Ia peluk erat-erat tubuh
mungil sang anak dan membisikkan sesuatu,
“ Nak Hari ini adalah hari
yang penuh dengan pelajarn untuk hidup kita nak, saya sengaja merawat dan
membesarkan unta ini agar kuat membawa salah seorang dari kita, saya sengaja
mengajakmu melewati perkampungan itu, karena saya suda mengalaminya, saya tau
sifat manusia nak,
Manusia memang suka
mengkritik, itulah kenyataan hidup anakku...”
“ sebagaimana saat menaiki
unta menuju pasar, begitulah hidup anakku,
Sebelum kita sampai pada
sebuah tujuan akan ada saja komentar-komentar miring yang akan kita temui dalam
hidup ini,terlepas apakah niat kita baik, apa tak lagi jiaka buruk. Ingatlah nak
apa saja yang kita lakukan hari ini akan mendapat komentar, kritik, dan bahkan
cemoohan dari orang lain.
“ hadapilah ia karena ia hanyalah proses-proses
pendewasaan dalam hidup, ia adalah pelajaran-pelajaran yang Allah sengaja
kirimkan lewat orang lain, namun ingat nak apapun komentar orang lain selalu
perbaiki niat dalam melakukan sesuatu dan jangan mendengki orang-orang yang
berkomentar, mereka sebenarnya perhatian namun cara mereka mungkin yang sedikit berbeda"
"ingat nak setiap apa yang manusia lakukan akan dimintai pertanggung jawaban, dan setiap apa yang kita dapatkan dalah tergantung niat kita melakukan perbuatan tersebut, sebagaiamana nabi kita Muhammad Saw. Mengingatkan dalam sebah hadis, bahwa seseorang yang hijrahnya karena Allah dan Rosulnya, maka Hijrahnya karena Allah dan Rosulnya, dan jika sesorang niat hijrahnya karena Dunia yang dikehendakinya atau karena Wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya akan bernialai sebagaimana yang dikehendakinya.”
"ingat nak setiap apa yang manusia lakukan akan dimintai pertanggung jawaban, dan setiap apa yang kita dapatkan dalah tergantung niat kita melakukan perbuatan tersebut, sebagaiamana nabi kita Muhammad Saw. Mengingatkan dalam sebah hadis, bahwa seseorang yang hijrahnya karena Allah dan Rosulnya, maka Hijrahnya karena Allah dan Rosulnya, dan jika sesorang niat hijrahnya karena Dunia yang dikehendakinya atau karena Wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya akan bernialai sebagaimana yang dikehendakinya.”
Wallahu a’lam.
Terimakasih Mba motivasinya, mantab!
BalasHapussama-sama mba Nindia...
BalasHapusBang Ken, artis lokal ....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus