Bahasa Arabnya sangat baik, begitupula bahasa Inggris
dan jerman ia cukup mampu berdiskusi menggunakan bahasa tersebut.
Fahri
juga merupakan salah seorang Syaikh yang amat terkenal dan terhormat di
mesir. Untuk menjadi murid syaikh Utsman
Abdul Fattah sangat sulit.
Sore
itu anak Boutrus mengajak Fahri dan teman-temannya mengadakan pesta kecil
kecilan
untuk merayakan hari bahagia keluarga Boutros, namun karena kesibukan
Fahri mengatakan tak sempat ikut namun tema-temanya akan ikut, tapi karena fahri menolak akhirnya
acara tersebut di batalkan oleh Madame
Nahed istri Boutros...
Namun sekali lagi ia mengajak Fahri lewat anaknya utuk menyapaikan agar mau ikut
makan malam bersama keluarga Boutros setelah sholat magrib agar tidak
kemalaman, akhirnya fahri menerima ajakan tersebut karena merasa tidak enak menolak
kebaikan keluarga boutrus.
keluarga Boutros makan
malam di sebuah restoran elit di mesir,
setelah mereka makan malam, ia tak langsung pulang. Tuan Boutrus dan
Istrinya masuk kedalam ruangan tengah. Restoran itu memiliki ruangan di bagian dalam, Ada panggung kecil setinggi setengah meter,
bentuk nya bundar. Diatasnya ada gadis muda berambut pirang mengesek biola
dengan penuh penghayatan . setelah itu memainkan nada riang, beberapa orang
berdiri di kursinya untuk berdansa, tak ketinggalan tuan Boutros dan
istrinyapun ikut larut.
Maria adalah gadis cantik
Wajahnya bagaikan mutiara
yang amat bening
Bercahaya di tambah sikap
sopan santunnya
Menambah Pesona anak gadis
tuan Boutros.
Maria tak pernah mau
berdansa, Ayah Maria melirik maria “Maria Cobalah kau berdansa” dan ibunyapun
menimpali “Ayo Maria ajak fahri atau
siapa aja”.
Fahri kaget.
“Fahri mau coba berdansa
denganku? Ini kali pertama aku mau mencoba berdansa.” Lirihnya malu
Siapa laki-laki yang tak suka pada gadis
Cerdas, cantik, santun dan
memiliki wajah bag cahaya seperti Maria.
Saat diajak berdansa
dengan gadis seperti Maria adalah sebuah kesempatan
Yang amat jarang, sangat
sayang jika di tolak...
“Apakah Aku haus ikut
budaya Eropa, Aku harus berbuat apa”
Pesan syaikh Ahmad
terlintas di benak fahri
Jika ada ahli ibadah dan
wali
dipuncak gunung tanpa
godaan
itu bukan sesuatu yang
mengagumkan
Tapi jika ada ahli ibadah
Yang berinteraksi dengan baik
Ditengah kota metropolitan
Dengan segala hiruk pikuk
Budaya hedonisme itu
mengagmkan.
Tawaran Maria bagi seorang
pemuda adalah tawaran menarik. Siapa tidak suka bergandengan tangan dengan
gadis secantik dia. Di sinilah letak ujiannya.
“Maaf Aku tidak bisa,”
jawab Fahri sambil tersenyum dan menengkupkan dua tangan didepan dadanya.
“Sama aku juga tidak bisa. Kita belajar bersama
pelan-pelan Ayo kita coba!” . sahut Maria yang belum memahami betul maksud
penolakan Fahri.
“Maafkan Aku Maria. Maksudku aku tidak mungkin bisa
melakukannya. Ajaran Al-Quran dan Sunnah melarang aku bersentuhan kecuali
dengan istri atau mahramku. Kuharap kau mengerti dan tidak kecewa.!” Terang
Fahri tegas.
Baginya dalam hal seperti
ini Ia tidak boleh memberi ruang setan untuk masuk kedalam aliran darah,
sebagaimana nabi Yusuf menolak ajakan sang Ratu yang sangat cantik yakni
Sulaikha atau ratu Balqis. Yah itulah kekuatan Iman yang luar biasa.
Sama halnya dengan cerita Fahri dalam novel Ayat-Ayat
Cinta oleh kang Abik (sapaan Habiburrahman El Shirasy, Novelis, Sarjana Al Ahzar University Cairo), seharusnya setiap kita mengambil pelajaran dari sana.
Sedikit secerita dari dunia keren yang pernah saya singgung pada tulisan saya yang yang berjudul Teka Teki Kehidupan http://ekashalihah.blogspot.co.id/2016/01/lingkungan-kota.html.
kalau pernah merasakan
dunia kampus.
Didalam kelas seseorang
akan diangkat menjadi ketua tingkat (Keting) atau istilahnya di sekolah
ketua kelas. Teman-teman kelas begitu mengagumi Keting ini karena ia sangat
amanah dan up to date tentunya ketika ada informasi dari kampus, maka
bertambahlah kepercayaan dan kekaguman teman-teman di kelas, termasuk saya,
saya mengagumi rasa tanggung jawab dan jiwa kepemimpinannya serta ia rajin
shalat lima waktu maka bertambah kagumlah saya dengan sosoknya, bukan apa-apa
orang seperti ini amat jarang dizaman sekarang. Apa tah lagi setelah melihat
status dan prinsipnya yang tidak berpacaran.
Sampai disebuah titik,
dimana suasana kampus dengan hiruk pikuk pergaulan, pacaran kemudian membuat Ia
berubah,...
Status-status yang awalnya
mengandung nasihat, tentang keagamaan,
kini dihiasi dengan bumbu kegalauan, foto sedikit Alay dan status
bersama dengan foto seorang gadis.
Pemandangan orang-orang
pacaran dmana-mana
Dipinggir jalan pasangan
muda-mudi bag ikan asin berjejer
Setiap malam sms dan
telfonan dengan pacar dan berbagai pemandangan dilingkungan seperti ini kadang
membuat orang akan terbawa arus.
Bukan
hanya dari lingkungan, dari tontonan pun demikian, menyuguhkan
Tontonan yang semakin
menambah keinginan melakukan hal yang sama dengan apa yang telah terekam dalam
otak, tak hanya itu, orang tua yang kurang pemahaman islam, akan merasa malau
atau aneh jika sudah umur 20 an ke atas tak memiliku pacar, ditamabah
pemerintah membiarkan hal ini terjadi karena menganggap ini adalah HAM, sekali
lagi agama di pisahkan dari kehidupan.
Sehingga Ia pun terbawa dengan pergaulan dan sebagainya dan
memutuskan untuk menjalin hubungan haram yang bernama pacaran ini.
Hari-hari berlalu satu persatu teman mengetahui statusnya
sekarang, aktivis pacaran sampai akupun yang agak cuek dengan gosip miring
seperti ini mengetahui hal tersebut ketika beberap minggu berlalu, yah namanya
bangkai akan kecium kan...?
Teman-teman suda mulai mencibir, membanding-bandingkan
diriku yang selalu berkoar-koar bahwa pacaran tak ada contohnya oleh
Rosulullha, kalau sudah siap dan suda kepepet nikan, yah sudah, nikah aja, nga
usah pacaran kan...? kalau alasan pacaran untuk menyeleksi itu artinya kita
sama aja halnya seperti kesing hp, kalau nga cocok ambil lagi yang lain, atau
karena alasan nunggu mapan dulu, ninggu mapan sampai 5 tahun pacaran, itu niat
nikah apa kredit motor bang....
Ingat pesan yang
disampaikan Habiburrahman dalam novelnya dan yang lebih urgen dalam Al-Quran
diingatkan kita jangan sampai terperdaya dengan hawa Nafsu.
Kalau udah mau nikah belum ada modal, berusaha sambil doa
bro... senjata seorag muslim adalah doa dan usaha kan, Rosulullah saja yang
dijamin oleh Allah syurga nga berpangku tangan, Beliau Saw berdagang juga waktu
itu, dakwah nga pernah ia tinggalkan, ia menghidupi keluarga dari hasil
keringatnya, beliaupun selalu bersilaturahmi kepada para sahabatnya....
MasyaAllah
InsyaAllah jodoh akan
datang tanpa pacaran | silahkan baca apa yang Allah kabarkan dalam dalam
QS.al_A’raf : 55-56, QS al-Mu’min : 60, QS-Rum: 47, QS Muhammad ayat 7. (ini
penting)
Dikatakan bahwa barang
siapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah maka menikahlah, karena menikah
itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi kemaluan. Dan barang
siapa belum mampu, hendaklah ia (Shaum), karena shaum itu dapat membentengi
diri,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Itu pesan Rosulullah Saw, panutan, suri tauladan kita, bagi yang
belum sanggup menikah maka menundukkan pandangan atau shaum , BUKAN yang lain. Okk,
Sepakat....?
Wallahu A’lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar