Selasa, 23 Februari 2016

Bahaya Godaan Kaum Hawa




Fahri adalah salah seorang pria indonesia yang menempuh studi di Al Ahzar University, tak hanya fokus kuliah, hubungannya dengan tetangga sangat baik, terbukti ia memberikan hadiah pada tengganya yakni istri Boutrus yang merupakan seorang nasrani pada hari ulang tahunnya. Iapun sebagai kepala keluarga di flatnya teman-teman sekamarnya menjadikan Fahri sebagai kepala keluarga di rumah sewahnnya.

Bahasa  Arabnya sangat baik, begitupula bahasa Inggris dan jerman ia cukup mampu berdiskusi menggunakan bahasa tersebut.
Fahri juga merupakan salah seorang Syaikh yang amat terkenal dan terhormat di mesir.  Untuk menjadi murid syaikh Utsman Abdul Fattah sangat sulit.

Sore itu anak Boutrus mengajak Fahri dan teman-temannya mengadakan pesta kecil kecilan 

untuk merayakan hari bahagia keluarga Boutros, namun karena kesibukan Fahri mengatakan tak sempat ikut namun tema-temanya akan  ikut, tapi karena fahri menolak akhirnya acara tersebut di batalkan oleh  Madame Nahed istri Boutros...
  Namun sekali lagi ia mengajak Fahri lewat anaknya utuk menyapaikan agar mau ikut makan malam bersama keluarga Boutros setelah sholat magrib agar tidak kemalaman, akhirnya fahri menerima ajakan tersebut karena merasa tidak enak menolak kebaikan keluarga boutrus.

keluarga Boutros makan malam di sebuah restoran elit di mesir,  setelah mereka makan malam, ia tak langsung pulang. Tuan Boutrus dan Istrinya masuk kedalam ruangan tengah. Restoran  itu memiliki ruangan di bagian dalam,  Ada panggung kecil setinggi setengah meter, bentuk nya bundar. Diatasnya ada gadis muda berambut pirang mengesek biola dengan penuh penghayatan . setelah itu memainkan nada riang, beberapa orang berdiri di kursinya untuk berdansa, tak ketinggalan tuan Boutros dan istrinyapun ikut larut.

Maria adalah gadis cantik
Wajahnya bagaikan mutiara yang amat bening
Bercahaya di tambah sikap sopan santunnya
Menambah Pesona anak gadis tuan Boutros.

Maria tak pernah mau berdansa, Ayah Maria melirik maria “Maria Cobalah kau berdansa” dan ibunyapun menimpali  “Ayo Maria ajak fahri atau siapa aja”.

Fahri kaget.

“Fahri mau coba berdansa denganku? Ini kali pertama aku mau mencoba berdansa.” Lirihnya malu
 Siapa laki-laki yang tak suka pada gadis
Cerdas, cantik, santun dan memiliki wajah bag cahaya seperti Maria.
Saat diajak berdansa dengan gadis seperti Maria adalah sebuah kesempatan
Yang amat jarang, sangat sayang jika di tolak...

“Apakah Aku haus ikut budaya Eropa, Aku harus berbuat apa”
Pesan  syaikh Ahmad  terlintas di benak fahri

Jika ada ahli ibadah dan wali
dipuncak gunung tanpa godaan
itu bukan sesuatu yang mengagumkan

Tapi jika ada ahli ibadah
Yang berinteraksi  dengan baik
Ditengah kota metropolitan
Dengan segala hiruk pikuk
Budaya hedonisme itu mengagmkan.

Tawaran Maria bagi seorang pemuda adalah tawaran menarik. Siapa tidak suka bergandengan tangan dengan gadis secantik dia. Di sinilah letak ujiannya.

“Maaf Aku tidak bisa,” jawab Fahri sambil tersenyum dan menengkupkan dua tangan didepan dadanya.

            “Sama aku juga tidak bisa. Kita belajar bersama pelan-pelan Ayo kita coba!” . sahut Maria yang belum memahami betul maksud penolakan Fahri.
            “Maafkan Aku Maria. Maksudku aku tidak mungkin bisa melakukannya. Ajaran Al-Quran dan Sunnah melarang aku bersentuhan kecuali dengan istri atau mahramku. Kuharap kau mengerti dan tidak kecewa.!” Terang Fahri tegas.

Baginya dalam hal seperti ini Ia tidak boleh memberi ruang setan untuk masuk kedalam aliran darah, sebagaimana nabi Yusuf menolak ajakan sang Ratu yang sangat cantik yakni Sulaikha atau ratu Balqis. Yah itulah kekuatan Iman yang luar biasa.

            Sama halnya dengan cerita Fahri dalam novel Ayat-Ayat Cinta oleh kang Abik (sapaan Habiburrahman El Shirasy, Novelis, Sarjana Al Ahzar University Cairo), seharusnya setiap kita mengambil pelajaran dari sana.  

Sedikit secerita dari dunia keren yang pernah saya singgung  pada tulisan saya yang yang berjudul Teka Teki Kehidupan http://ekashalihah.blogspot.co.id/2016/01/lingkungan-kota.html.
kalau pernah merasakan dunia kampus.
Didalam kelas seseorang akan diangkat menjadi ketua tingkat (Keting) atau istilahnya di sekolah ketua kelas. Teman-teman kelas begitu mengagumi Keting ini karena ia sangat amanah dan up to date tentunya ketika ada informasi dari kampus, maka bertambahlah kepercayaan dan kekaguman teman-teman di kelas, termasuk saya, saya mengagumi rasa tanggung jawab dan jiwa kepemimpinannya serta ia rajin shalat lima waktu maka bertambah kagumlah saya dengan sosoknya, bukan apa-apa orang seperti ini amat jarang dizaman sekarang. Apa tah lagi setelah melihat status dan prinsipnya yang tidak berpacaran.

Sampai disebuah titik, dimana suasana kampus dengan hiruk pikuk pergaulan, pacaran kemudian membuat Ia berubah,...

Status-status yang awalnya mengandung nasihat, tentang keagamaan,  kini dihiasi dengan bumbu kegalauan, foto sedikit Alay dan status bersama dengan foto seorang gadis.
Pemandangan orang-orang pacaran dmana-mana
Dipinggir jalan pasangan muda-mudi bag ikan asin berjejer
Setiap malam sms dan telfonan dengan pacar dan berbagai pemandangan dilingkungan seperti ini kadang membuat orang akan terbawa arus.

Bukan hanya dari lingkungan, dari tontonan pun demikian, menyuguhkan
Tontonan yang semakin menambah keinginan melakukan hal yang sama dengan apa yang telah terekam dalam otak, tak hanya itu, orang tua yang kurang pemahaman islam, akan merasa malau atau aneh jika sudah umur 20 an ke atas tak memiliku pacar, ditamabah pemerintah membiarkan hal ini terjadi karena menganggap ini adalah HAM, sekali lagi agama di pisahkan dari kehidupan.

            Sehingga Ia pun  terbawa dengan pergaulan dan sebagainya dan memutuskan untuk menjalin hubungan haram yang bernama pacaran ini.

            Hari-hari berlalu satu persatu teman mengetahui statusnya sekarang, aktivis pacaran sampai akupun yang agak cuek dengan gosip miring seperti ini mengetahui hal tersebut ketika beberap minggu berlalu, yah namanya bangkai akan kecium kan...?

            Teman-teman suda mulai mencibir, membanding-bandingkan diriku yang selalu berkoar-koar bahwa pacaran tak ada contohnya oleh Rosulullha, kalau sudah siap dan suda kepepet nikan, yah sudah, nikah aja, nga usah pacaran kan...? kalau alasan pacaran untuk menyeleksi itu artinya kita sama aja halnya seperti kesing hp, kalau nga cocok ambil lagi yang lain, atau karena alasan nunggu mapan dulu, ninggu mapan sampai 5 tahun pacaran, itu niat nikah apa kredit motor bang....

Ingat pesan yang disampaikan Habiburrahman dalam novelnya dan yang lebih urgen dalam Al-Quran diingatkan kita jangan sampai terperdaya dengan hawa Nafsu.
            Kalau udah mau nikah belum ada modal, berusaha sambil doa bro... senjata seorag muslim adalah doa dan usaha kan, Rosulullah saja yang dijamin oleh Allah syurga nga berpangku tangan, Beliau Saw berdagang juga waktu itu, dakwah nga pernah ia tinggalkan, ia menghidupi keluarga dari hasil keringatnya, beliaupun selalu bersilaturahmi kepada para sahabatnya.... MasyaAllah


InsyaAllah jodoh akan datang tanpa pacaran | silahkan baca apa yang Allah kabarkan dalam dalam QS.al_A’raf : 55-56, QS al-Mu’min : 60, QS-Rum: 47, QS Muhammad ayat 7. (ini penting)


Dikatakan bahwa barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah maka menikahlah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi kemaluan. Dan barang siapa belum mampu, hendaklah ia (Shaum), karena shaum itu dapat membentengi diri,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Itu pesan Rosulullah  Saw, panutan, suri tauladan kita, bagi yang belum sanggup menikah maka menundukkan pandangan atau shaum , BUKAN yang lain. Okk, Sepakat....?

Wallahu A’lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...