Selasa, 16 Januari 2018

Angkot

"Cantik-cantik nggak pacaran. Entar nyesel loh nong" Wanita paru baya disampingku tersenyum rama setelah ia memerhatikan pin yang aku kenakan di sisi kiri kerudung biru dongker yang aku kenakan.

"Ehh. Mmm,? maaf Bu maksudnya apa yah?" Aku nyengir berusaha menyembunyikan raut mukaku yang kebingungan dengan pertanyaan yang mirip peryataan oleh ibu yang kira-kira berusia 37 tahun itu.

"Pin kerudungnya cantik, hehe" si ibu sumringah, entah apa maksud di balik senyumnya.

"Oh. Iya Bu! Trima kasih." Jawabku.

Ternyata si Ibu memperhatikan Pin yang aku kenakan. Mungkin tulisannya terlalu ekstrim bagi si Ibu atau juga mungkin ia terlalu penasarna melihat Pin ku, pantas saja aku jadi hampir ke ge er an di tatapin terus dari tadi. Hampir saja aku jadi ujub alias bangga diri, kukira ia menatapku karena maksud lain, mau jadiin mantu gitu (upps, intermezo yah dear).

"Indonesia Tanpa Pacaran" itulah tulisan yang terpampang di Pin yang kukenakan di kerudung biruku pagi itu, kebetulan motor yang setiap hari menemaniku sedang istirahat di rumah, pagi ini aku memilih naik angkot menuju ke tempat mengajar privat mengaji.

Ibu yang membaca kata Indonesia Tanpa Pacaran" ekspresi wajahnya seolah menggambarkan kalau ia sedang membaca tulisan "Indonesia Tanpa Garam." Iya. Seolah hidupku di matanya bagai sayur tanpa air, eh maksudnya garam, alias hambar.

Aku hanya nyenggir, "Tidak apa-apa kok bu. Banyangin coba bu nanti kalau sudah nikah terus punya mantan, kan menguras waktu dan fikiran lagi buat move on bu, hehe" Aku mulai eskaesde.

"Jangan sampai kayak si pria Bone, Sulawesi Selatan itu yang pas nikah sih mempelai laki-lakinyapigsan karena sang mantan datang ke acara pernikahannya dan nyanyiin lagu yang buat hatinya mengingat si mantan, kan sakit yah Bu?"

"Iya juga yah nong"

"Kasian si istri yah Bu? melihat suami melukin mantan, aduh itu baru satu dampak pacaran, mana kerusakan lainnya yang hamil di luar nikah, dan banyak lagi kerusakan lainnya kan Bu yah?" Kataku menjelaskan.

"Yah sudah Bu, aku sudah mau turun di sini duluan, Assalamualaikum" aku pamit dengan si Ibu sambil menjabat tangannya karena angkot sudah mulai menepi.

"Waalaikumussalam"

End.

2 komentar:

  1. Hahaha... Pingsan gara-gara ngeliat mantan?
    Tulisannya ringan sehingga mudah dipahami :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantannya nyanyiin lagu "Mappoji Balo Lipa" yang menyayat hati sang mempelai mbak. Sampai pingsan hihi, sebenarnya lebay juga sih.

      Trima kasih Mba

      Hapus

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...