Senin, 18 Januari 2016

Mengenali Potensi Dasar dalam Diri

Siang itu begitu panas
seolah ingin membakar tubuh mungil
yang dari tadi menyusuri jalan setapak di depan kampus
ia begitu kelihatan kelelahan,

tubuhnya yang mungil, tidak menggambarkan kalau
ukhti yang satu ini sudah hampir menyelesaikan studinya di kampus
yah memang ia ditakdirkan bertubuh mungil, tapi kecantikannya
tidak berkurang karena fisiknya...

tapi kali ini bukan tubuh mungilnya yang menjadi sorotan tulisan saya kali ini yah,.

"Assalamualaikum, ukhti saya numpang dikost anti yah," katan8iya sambil mengeluarkan
suara yang menandakan kalau ia amat kelelahan, "waalaiakumussalam, masuk,masuk, silahkan masuk ukhti"
jawabku dengan nada semangat.

seperti biasa kalau teman-teman datang, mereka langsung merebahkan tubuhnya dikasur
entah apa yang membuat mereka begitu menyukai kasur yang berukuran sederhana itu,
mungkin saja karena ia memang amat kelelahan,
tapi itu yang membuat saya senag, mereka seperti saudara, setidakya kamar kost ini akan jadi saksi bisu
dihadapan Allah kelak bahwa pesaudaraan kami lebih luas dari kamar kecil ini.

"Ukhti kelelahan sekali..." tanyaku yang dari tadi duduk di depan leptop dan pura-pura nyaman  dengan pemandangan kamar yang sedikit berantakan dengan buku-buku nga beraturan disamping ku,
"Ia ukhti,suasan diluar panas," jawabnya sambil berbaring " ukhti puasa yah" "ia InsyaAllah ukhti"

"oh maaf,hampir saja saya tawarkan air minum,..." jawabku

 tidak lama ia berbaring, tiba-tiba ponselnya berdering, ah namanya juga ponsel yah wajrlah berering.

"ukhti ini ada Ade' Junior yang sms, pertanyaanya gini ukh, boleh tidak kita sakit hati dan marah
ke orang,?

"ukhti jawab dong, " suaranya memelas

"iya ukh,tadi lagi serius dengan proposalnya, jadi tidak konsen..."


kalau mau jawab lewat sms ma, entar jari-jarinya pegel ngtiknya ukh.
jawabannya sih cuma ada dua antara boleh dengan tidak, tapi butuh penjelasan biar nanti ukhti yang simpulkan yah...

 
perasaan marah,jengkel,rindu,cinta,kecewa dan bahkan mensucikan sesuatu (menuhankan sesuatu) itu adalah naluri yang memang suda ada dalam diri setiap manusia...

Naluri atau bahasa kerennya adalah Ghariza, yang dalam diri manusia  ada tiga, dan ciri-cirinya juga ada loh ukhti...
 ciri-cirinya:
-Rangsangannya berasal dari luar
-jika tidak dipenuhi maka akan menyebabkan kegelisahan
-ada 3 jenisnya, yaitu :

1. Naluri mempertahankan diri
 Dalilnya di QS.An Nahl (16) : 68, yang kita dikabarkan bahwa Allah memberikan Ilham kepada lebah untuk membuat rumah yang biasa melindungi diri mereka. contohnya yang saya sebutkan tadi, seperti ; marah,berani,takut,kikir, rasa ingin memiliki.

nah seperti marah tadi itukan rangsangannya dari luar dan kalau tidak dipenuhi kita tidak akan mati, dan hanya akan menyebabkan kegelisahan dan itu suda menjadi potensi dalam diri setiap manusi...

2.  Naluri berkasih sayang
Dalil QS Al Baqarah(2) : 124, tentang kecintaan nabi Ibrahim terhadap keturunannya,
juga di QS Yusuf : 24, tentang ketertarikan seorang permaisuri raja kepada Nabi Yusuf.

contohnya,: Rasa suka terhadap lawan jenis,cinta kepada keluarga,punya rasa ibah,lemah lembut,mengasihi dll. pepatah anak muda mengatan, cinta itu fitrah, cinta itu suci yupz that's right!

3. Naluri beragama,
Dalilnya QS.Az-Zumar:8 , tentang kembalinya manusia jika ditimpa kesusahan.contoh, menganggap ada sesuatu yang lebih dari diri kita, takut akan siksanya dll, maka wajar dalam sejarahnya, kita mengetahui bahwa manusia mencoba menyembah aneka macam benda yang dianggap tuhan.


tapi ingat potensi diatas punya cara penyaluan sendiri didalam islam, kalau si adik junior tadi mau tau caranya harus menuntut ilmu islam, jangan hanya sibuk menggeluti Program Studinya di kampus saja, karena kita kan tau dikampus kita hanya diajarkan mata kuliah agama islam di semester 1 dan itu-itu aja pembahasannya, misalnya yang saya dapat dulu terkaiat adil,jujur,shalat, pengertian nabi dan rosul dan ujung-ujungnya nga diaplikasikan, cuma tuntutan jawaban final doang, duhhh kasihan generasi kedepannya kalau gitu kan yah...

"jadi pertanyaanya ukh, kan suda menjadi fitrah kalau orang itu punya potensi marah,menyukai lawan jenis,dan beragama..! jadi nga apa-apa dong kita penuhi...?

nah ini yang harus kita tau bahwa hewanpun punya naluri, hewanpun butuh  makan, minum, hewan juga bisa marah,bahka dan hewan juga meneruskan keturunannya lewat perkawinan. dan yang nga kalah nih binatang dan seluruk makhlukpun juga bertasbih kepada Allah yang Allah gambarkan dalam QS Al-Isra : 44,..


tapi ingat cara pemenuhannya ada, makanya manusia juga di berikan Akal oleh Allah,
Nah akal inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan hewan dan makhluk yang lainnya di penjuru Bumi ini. dengan akal ini manusia bisa berfikir mana yang baik mana yang buruk, tapi ingat baik dan buruk itu harus sejalan dengan perintah dan larangan Allah...

Jangan karena alasan menyukai lawan jenis, lantas disalurkan dengan cara pacaran yah, it's not right,
jangan karena ingin mensicikan atau menyembah sesuatu lantas menyembah sesuatu kecuali Allah,
jangan karena marah itu naluri lantas membolehkan marah-marah nga jelas yah, karena alasan emosi lantas main nonjok aja, iya kan...

Ingat Akal -lah yan membedakan kita dengan binatang.

terkait dengan amarah,Dari ibnu Umar sesungguhnya Rosulullah saw.bersabda: "Tidak ada menahan diri yang lebih besar (nilainya) disisi Allah melebihi menahan diri dari amarah yang dilakukan oleh seseorang hamba untuk mencari Ridha Allah ". (HR. Ibnu Majah)

Dari Ibnu Abbas ra. tentang firman Allah SWT. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, (TQS.Fushilat[41] : 34 ).

Pilar-pilar  pengokoh Nafsiyah Uslamiyah









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendidik Anak Usia Dini

Terkadang saya mendengar perkataan orang tua yang mengatakan otak anak saya belum siap menempuh pendidikan dan belajar. Padahal ...